Cegah Medsos Jadi Sumber Provokasi, Polda Jateng Himbau Masyarakat Bijak Bermedsos BERITA WUKONG778 MUSIC

Polda Jateng, Kota Semarang | Polda Jateng menyebut media sosial menjadi salah satu sumber provokasi dan ajakan melakukan aksi anarkis dalam sejumlah kerusuhan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Fakta ini terungkap dari pengakuan para pelaku yang diamankan, bahwa tindakan mereka dipicu oleh informasi provokatif yang beredar di media sosial dan grup percakapan daring.

Dalam sebuah konferensi pers penanganan aksi kerusuhan yang digelar di Gedung Borobudur Mapolda Jateng pada Jumat, (19/9/2025) siang, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman menyampaikan keprihatinan mendalam, terutama karena mayoritas pelaku kerusuhan yang diamankan justru adalah anak-anak.

“Peristiwa ini menjadi keprihatinan kita bersama dan menjadi pembelajaran bagi kita. Ini adalah tanggung jawab kita bersama (Polri dan masyarakat) untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah,” ungkap Wakapolda.

Dirreskrimum Kombes Pol Dwi Subagio menyebut bahwa ruang digital tidak seharusnya menjadi jalan bagi provokator memanfaatkan penggunanya, terutama anak-anak untuk terlibat aksi anarkis. Dirinya berharap peran dari orang tua, sekolah, tokoh masyarakat untuk ikut terlibat menjaga generasi muda dari pengaruh buruk medsos.

“Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa ini, kami akan menggandeng dinas terkait di bidang komunikasi untuk melakukan pengawasan terhadap konten provokatif di media sosial,” jelasnya.

Di kesempatan itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi menuturkan, dalam kasus pembakaran mobil di halaman DPRD Jawa Tengah serta perusakan Pos Polisi di Simpang Lima, para pelaku sebagian besar mengaku bertindak melakukan aksi anarkis setelah terprovokasi dari konten yang mereka baca di media sosial.

“Para tersangka yang diamankan ini memiliki peran berbeda, mulai dari melempar batu, merusak fasilitas, hingga membakar kendaraan. Dari keterangan mereka, banyak yang terdorong oleh provokasi di media sosial dan grup WhatsApp,” jelas Kombes Pol Syahduddi.

Kapolrestabes Semarang berkomitmen tidak hanya melakukan penegakan hukum, tetapi juga melakukan pencegahan melalui upaya pembinaan. Pihaknya akan menggandeng dinas pendidikan, pemerintah daerah, serta lembaga terkait lainnya untuk mencegah anak-anak kembali terjerumus dalam aksi anarkis maupun tawuran akibat provokasi digital.

Di akhir keterangan, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menambahkan bahwa polisi juga akan memperkuat strategi komunikasi publik dengan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.

“Kami ingin ruang digital menjadi sehat, bukan tempat penyebaran kebencian dan provokasi. Untuk itu, Polda Jateng siap menggandeng akademisi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya untuk menyampaikan pesan dan himbauan moral, edukasi, sehingga nilai-nilai positif bisa sampai ke masyarakat secara lebih luas,” tandasnya.

cegah-medsos-jadi-sumber-provokasi-polda-jateng-himbau-masyarakat-bijak-bermedsos