
MATARAM – Bank Indonesia kembali menggelar Karya Kreatif -Nusa Tenggara Barat (KK-NTB) 2025 yang mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Mewujudkan UMKM NTB Berdaya dan Siap Mendunia”, berlangsung tiga hari hari, yakni 19-21 September di Lombok Epicentrum Mataram Mall. Gubernur NTB H Lalu Muhamad Iqbal hadir membuka secara resmi gelaran KK-NTB 2025 bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Hario K. Pamungkas.
Karya Kreatif Nusa Tenggara Barat (KK-NTB) memberikan kesempatan bagi UMKM khususnya di bidang wastra dan kriya serta pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk naik level, baik dari sisi akses pasar maupun akses pembiayaan. Gelaran KK-NTB 2025 melibatkan 101 UMKM dan rangkaian acara bazaar UMKM, seperti wastra dan fesyen, kriya, home decor, kuliner, dan kopi), business matching, edukasi dan literasi, fashion show, talkshow, berbagai perlombaan, dan art performance.
Khusus untuk mendorong pembiayaan UMKM, Bank Indonesia juga mengajak 24 Bank di bawah payung Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB agar dapat berpartisipasi pada business matching lounge.
Gubernur NTB H Lalu Muhammad Iqbal memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan KK-NTB 2025 dan menekankan pentingnya peran ekonomi kreatif sebagai pilar masa depan pembangunan ekonomi. Gubernur Iqbal juga menyebut pentingnya membuka ruang lebih luas bagi para pelaku UMKM juga harapan agar sinergi dan kolaborasi yang terjalin dapat semakin memperkuat dan memperluas industri kreatif di Nusa Tenggara Barat.
Menurut Gubernur Iqbal, ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan. Saat ini, perekonomian mulai bergeser dari dominasi korporasi menuju basis individu, di mana talenta dan kreativitas menjadi penggeraknya.
“Kami menyambut positif penyelenggaraan KK-NTB 2025 sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah. Untuk selanjutnya, kita harus mulai memberikan kesempatan lebih luas kepada UMKM di NTB. Dukungan inkubator juga penting untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha dan memberi ruang bagi hidden gem baru. Saya yakin, banyak yang ingin menerima manfaat dari program inkubasi ini ” ungkap Gubernur Iqbal.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Hario K. Pamungkas, menyampaikan UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, Bank Indonesia telah menetapkan pengembangan UMKM sebagai sasaran antara untuk mendukung kebijakan utama Bank Indonesia dalam mencapai kestabilan nilai rupiah.
Menurutnya, dalam pelaksanaannya, framework pengembangan UMKM Bank Indonesia didasari pada 3 pilar, yaitu Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan. Sasaran pengembangan UMKM Bank Indonesia akan melibatkan Kelompok Subsisten, UMKM/Klaster, dan Pondok Pesantren dengan fokus utama pada komoditas pengendalian inflasi pangan dan komoditas potensi ekspor.
“Sebagian dari omzet yang terkumpul dari kegiatan ini akan disalurkan untuk pengembangan wakaf produktif sebagai salah satu upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi NTB,” ungkap Hario.
Di samping itu, lanjut Hario, dalam rangka mengakselerasi perputaran ekonomi di Provinsi NTB, Bank Indonesia bekerja sama dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), baik bank maupun non bank dalam perluasan akseptasi digitalisasi pembayaran melalui QRIS termasuk bagi UMKM.
“Terbaru, Bank Indonesia telah menginisiasi QRIS Tap yang dapat mempermudah transaksi non tunai di Indonesia,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan KK-NTB 2025 ini juga sebagai bukti nyata bahwa perbankan siap mendukung UMKM khususnya melalui akses permodalan. Lebih lanjut, Bank Indonesia telah menurunkan BI-Rate menjadi 4,75% guna mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth) dengan tetap menjaga stabilitas (pro-stability).
“Melalui ketersediaan likuiditas yang memadai, harapannya bank dapat menurunkan suku bunga kredit atau pembiayaan dan meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan ke sektor-sektor prioritas, termasuk pengembangan UMKM,” imbuhnya. (luk)
bank-indonesia-gelar-kk-ntb-2025-wujudkan-umkm-ntb-berdaya-siap-mendunia