IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Saham Kawasan Asia BERITA WUKONG778 MUSIC

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/9/2025) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 42,69 poin atau 0,53 persen ke posisi 8.051,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,69 poin atau 0,09 persen ke posisi 809,99.

“Pelaku pasar terus mencerna prospek bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed setelah menurunkan suku bunganya, serta membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dilansir dari Antara, pada Jumat (19/9/2025).

Di sisi lain, para pembuat kebijakan memperingatkan inflasi yang terus-menerus bisa memperlambat laju penurunan suku bunga di masa mendatang.

Jerome Powell Ketua The Fed mengungkapkan, respons terukur terhadap pasar tenaga kerja yang mendingin, dan menekankan bank sentral tidak bermaksud mempercepat siklus pelonggaran dan akan melanjutkan dengan hati-hati.

Pernyataan Powell yang hati-hati mengaburkan prospek siklus pelonggaran yang lebih panjang.

Pelaku pasar beranggapan The Fed memberikan kesan masih ke arah hawkish, karena terlihat tidak secara antusias mendukung pemangkasan suku bunganya.

Sementara itu, pelaku pasar menantikan panggilan telepon antara Donald Trump Presiden AS dan Xi Jinping Presiden China, setelah kesepakatan yang akan menempatkan TikTok di bawah kepemilikan AS.

Dari kawasan Asia, sentimen pasar datang seiring tekanan tidak adanya dukungan kebijakan baru, dengan Bank Rakyat China (PBOC) yang mempertahankan suku bunga acuannya dan menunjukkan sedikit urgensi untuk melonggarkan lebih lanjut.

Hal itu menunjukkan Bank Sentral China mengisyaratkan tidak adanya urgensi untuk melonggarkan kebijakan moneter, yang memicu spekulasi stimulus baru mungkin ditunda hingga 2026.

Sedangkan dari dalam negeri, Badan Anggaran (Banggar) DPR dan Pemerintah telah menyepakati pelebaran defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dari 2,48 persen menjadi 2,68 persen.

Pelaku pasar berharap pemerintah menjaga kehati-hatian dalam kebijakan fiskalnya. Sehingga, tetap dapat menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri seiring semakin melebarnya defisit APBN ya g tentunya memiliki implikasi terhadap stabilitas ekonomi nasional dan kebijakan Pemerintah.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri naik sebesar 4,56 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor barang baku yang naik sebesar 0,70 persen dan 0,67 persen.

Sedangkan, lima sektor melemah yaitu sektor properti yang turun sebesar 0,81 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen non primer sebesar 0,71 persen dan 0,68 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AMAN, HDFA, CSIS, INDX dan LIVE. Sedangkan saha-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OKAS, MGLV, FUTR, MINA dan TOBA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.897.485 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 50,14 miliar lembar saham senilai Rp69,50 triliun. Sebanyak 301 saham naik 350 saham menurun, dan 148 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 284,43 poin atau 0,63 persen ke 45,019,00, indeks Shanghai melemah 11,57 poin atau 0,30 persen ke 3.820,09, indeks Hang Seng menguat 0,24 poin atau 0,0 persen ke posisi 26.545,56, dan indeks Straits Times melemah 9,91 poin atau 0,23 persen ke 4.302,71.(ant/ris/rid)


ihsg-akhir-pekan-ditutup-menguat-di-tengah-pelemahan-bursa-saham-kawasan-asia