Ekonomi Membaik, NTB Dorong Agroindustri Menjadi Katalis Pertumbuhan Baru dan Inklusif BERITA WUKONG778 MUSIC

Kepala Perwakilan BI NTB Hario K. Pamungkas, Asisten II Setda Provinsi NTB Hj Eva Dewiyani, Sekretaris Ditjen Industri Agro, Kemperin RI, Yulia Astuti, Dewan Penasihat LPEM FEB UI, Prof Mohamad Ikhsan dan kepala OPD lingkup Pemprov NTB.

MATARAM – Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami perbaikan meskipun masih terkontraksi -0,82% (yoy) pada triwulan II-2025. Hal ini ditopang oleh kinerja positif konsumsi rumah tangga seiring dengan inflasi yang tetap terjaga.
Secara sektoral, ekonomi NTB ditopang oleh akselerasi kinerja industri pengolahan sebesar 66,19% dan kinerja positif pertanian dan pariwisata. Industri pengolahan tersebut menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan paling tinggi seiring dimulainya komersialisasi produk olahan smelter.

Demikian beberapa hal yang mengemuka dalam pembukaan Diseminasi Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan secara hibrid di Mataram dengan tema “Agroindustri Sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Inklusif”, Rabu (17/9). 

Kepala Perwakilan BI NTB Hario K. Pamungkas menyerahkan cinderamata kepada Sekretaris Ditjen Industri Agro, Kemperin RI, Yulia Astuti

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Hario K. Pamungkas, menyampaikan kondisi perekomomian NTB pada Semester I-2025 yang mengalami perbaikan, tercermin dari penurunan kemiskinan, ketimpangan, tingkat pengangguran terbuka, serta penurunan pangsa pekerja informal.

“Secara sektoral, pangsa tenaga kerja NTB didominasi oleh sektor pertanian, pariwisata (perdagangan dan akmamin), serta industri pengolahan,” beber Hario K. Pamungkas.

Dijelaskannya, selain memiliki penyerapan tenaga kerja yang besar, lapangan usaha pertanian NTB memiliki potensi sektor hulu yang besar. Namun, potensi tersebut dihadapkan pada beberapa tantangan, yakni rantai distribusi yang belum efisien, investasi yang masih terbatas, serta biaya logistik yang tinggi akibat dukungan infrastruktur yang belum optimal.

“Oleh karena itu, pengembangan agroindustri menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, memperpendek rantai distribusi, serta memperluas peluang investasi dan lapangan kerja di Provinsi NTB,” ungkapnya.

Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi NTB Hj Eva Dewiyani menyampaikan bahwa agroindustri adalah masa depan NTB. Komoditas unggulan daerah perlu terus dikembangkan agar memiliki nilai tambah dan daya saing yang lebih kuat. Pertumbuhan agroindustri akan memberi manfaat luas bagi masyarakat serta mendorong peningkatan kesejahteraan. Selain itu, agroindustri juga dapat bersinergi dengan sektor pariwisata, sehingga produk lokal dapat dipasarkan lebih luas hingga ke pasar global.

Menurutnya, sinergi dan komitmen ini perlu terus diperkuat untuk mewujudkan ketahanan pangan, mempercepat hilirisasi pertanian serta membangun ekosistem industri yang berdaya saing.

“Kami berharap dalam forum diseminasi ini dapat menghasilkan gagasan dan sinergi nyata yang membawa struktur ekonomi NTB dapat lebih tangguh, seimbang dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pelaksanaan Diseminasi Pertumbuhan Ekonomi NTB yang digelar Kantor Perwakilan BI NTB tersebut diharapkan memberikan pandangan terhadap arah kebijakan ke depan, memunculkan gagasan inovatif serta mendorong sinergi dan kolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di NTB. Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi dengan tiga pemaparan dari tiga narasumber, yaitu: Sekretaris Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Yulia Astuti, Dewan Penasihat LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Prof Mohamad Ikhsan, Manager Griya Cokelat Nglanggeran, Sugeng Handoko.

Pembahasan terkait outlook ekonomi global dan nasional, kebijakan hilirisasi industri agro, dan succsess story pengembangan komoditas potensial dengan pendekatan desa wisata. Diseminasi tahun ini juga dihadiri oleh berbagai lembaga, yaitu Forkopimda NTB, instansi vertikal, kepala OPD terkait, perbankan, akademisi, pokdarwis, dan media serta mitra strategis  lainnya. (luk)


ekonomi-membaik-ntb-dorong-agroindustri-menjadi-katalis-pertumbuhan-baru-dan-inklusif