Yusril Sebut Pemerintah dan DPR Tak Akan Lama-Lama Bahas RUU Perampasan Aset BERITA WUKONG778 MUSIC

Yusril Ihza Mahendra Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kum Imipas) mengatakan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) komitmen tak akan berlama-lama membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.

Hal itu sebelumnya disampaikan Yusril saat menerima audiensi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Menurutnya, RUU Perampasan Aset berisi hukum acara pidana khusus sehingga pembahasannya harus tepat dan sesuai dengan peraturan hukum pidana yang berlaku.

“RUU tersebut telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025–2026,” kata Yusril seperti dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/9/2025) yang dilansir Antara.

Adapun pernyataan tersebut menanggapi perwakilan mahasiswa dari Universitas Lampung, Ammar Fauzan, yang menyoroti pembahasan RUU Perampasan Aset. Dalam kesempatan itu, Yusril juga menyampaikan apresiasi atas dialog dengan mahasiswa.

Ia menegaskan pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan, namun mengingatkan agar penyampaian aspirasi tetap berada dalam koridor hukum.

“Para pengunjuk rasa berhak mendapat perlindungan, tetapi setiap tindakan yang melanggar hukum tetap akan diproses sesuai aturan,” tuturnya.

Terkait BEM SI yang menanyakan terkait penahanan rekan mahasiswa di Polda Metro Jaya, Menko menyatakan akan berkoordinasi dengan Kapolda dan memastikan seluruh tahanan diperlakukan dengan baik.

Lebih lanjut, dirinya berharap pertemuan yang telah berlangsung dapat memperkuat komunikasi konstruktif antara pemerintah dan kalangan mahasiswa.

Dia menekankan bahwa semua pandangan yang disampaikan akan dicatat dan dipelajari sebagai bahan penting dalam merumuskan kebijakan. Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar terus memperluas wawasan sebagai aktivis dan calon pemimpin bangsa.

“Apa pun bidang ilmu yang kalian geluti, ikuti perkembangan sosial dan politik. Baca lah buku, ikuti berita, terlibat dalam diskusi, dan peroleh wawasan untuk mengupas setiap persoalan,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Muzzamil Ihsan Koordinator Pusat BEM SI dari Universitas Sumatera Utara menyampaikan audiensi tersebut penting agar keresahan masyarakat dapat didengar langsung oleh pemerintah.

“Kami berkumpul untuk menyampaikan poin-poin diskusi secara langsung. Banyak permasalahan yang membuat masyarakat resah, mendapat solusi, dan harus segera diselesaikan,” ujar Muzzamil.

BEM SI menyoroti beberapa isu dengan tuntutan jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, mahasiswa meminta pembebasan rekan mereka yang masih ditahan akibat demonstrasi serta penghentian tindakan represif aparat di lapangan. Untuk jangka menengah dan panjang, mereka menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kabinet pemerintahan. (ant/bil/iss)


yusril-sebut-pemerintah-dan-dpr-tak-akan-lama-lama-bahas-ruu-perampasan-aset