Pelantikan 13 Pejabat, Gubernur Iqbal: Jangan Silau dengan Jabatan BERITA WUKONG778 MUSIC

PELANTIKAN: Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan terhadap 13 pejabat Pemprov, bertempat di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (17/9/2025).( RATNA/RADAR LOMBOK
)

MATARAM–Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, resmi melantik delapan pejabat eselon II dan lima pejabat eselon III dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Prosesi pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) tersebut, digelar di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (17/9/2025).

Enam pejabat eselon II yang dilantik, yakni Herman Budi sebagai Inspektur Inspektorat Provinsi NTB; Syamsudin sebagai Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB; Ervan Anwar sebagai Kepala Dinas Perhubungan NTB; Irnadi Kusuma sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB; Marga Sulkifli Rayes sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda NTB; serta Dr. Hubadi sebagai Kepala Biro Hukum Setda NTB.

Sedangkan dua pejabat eselon II yang dirotasi, yakni Dr. Najamuddin Amy yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) NTB, kini dipercaya sebagai Kepala Biro Ekonomi NTB. Sementara M. Taufik Hidayat, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, kini menduduki jabatan Kepala Biro Organisasi Setda NTB.

Rotasi juga dilakukan di jajaran eselon III. Dimana Wahyu Hidayat, yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPMPTSP NTB, kini diangkat menjadi Kepala Bagian Protokol Biro Administrasi Pimpinan. Sementara untuk posisi Wahyu digantikan oleh Dadang Fajar.

Berikutnya Sekretaris Dikbud NTB, Jaka Wahyana, dipindah menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Selanjutnya Arifin yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kerjasama, Pengawasan, dan Promosi Investasi Industri Dinas Perindustrian NTB, kini dipercaya sebagai Sekretaris Dikbud NTB.

Dalam arahannya, Gubernur Iqbal menegaskan bahwa para pejabat yang dilantik telah melalui proses seleksi berbasis meritokrasi. Dari 66 peserta seleksi, mereka yang terpilih merupakan hasil dari mekanisme objektif, tanpa dominasi subjektivitas.

“Tidak ada yang dikenal dari para pejabat yang terpilih. Seluruh proses berlangsung objektif, meski tentu ada unsur subjektif, tetapi itu tidak mendominasi pengambilan keputusan. Semuanya dipilih seobjektif mungkin,” tegas Iqbal.

Lebih lanjut Gubernur Iqbal menekankan pentingnya integritas sebagai syarat mutlak seorang pemimpin. Menurutnya, daerah tidak akan maju jika dipimpin orang yang abai terhadap integritas. “Jangan silau dengan jabatan ini, dan jangan pernah meminta atau mempersyaratkan sesuatu untuk melayani masyarakat,” tegasnya.

Gubernur Iqbal juga menyampaikan arahan spesifik kepada sejumlah pejabat yang baru dilantik. Dimana kepada Inspektur Inspektorat NTB, Iqbal meminta agar dilakukan pemetaan risiko manajemen pembangunan, dan memastikan koordinasi dengan BPSDM.

Dia menargetkan seluruh pejabat eselon II memiliki sertifikat manajemen risiko pembangunan pada tahun depan. “Jangan biarkan OPD terjebak dalam masalah hukum. Pastikan pembangunan berjalan benar, inspektorat harus menjadi problem solving,” pesannya.

Sementara kepada Kepala Biro Hukum, Gubernur Iqbal mengingatkan bahwa hukum tidak boleh diperlakukan sekadar sebagai mesin fatwa. Sebaliknya, Biro Hukum harus menjadi mitra diskusi OPD dalam mencari solusi terbaik.

“OPD membutuhkan legal opinion yang kuat untuk memperlancar tugas pembangunan dan pelayanan masyarakat,” katanya.

Adapun kepada Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Gubernur Iqbal menegaskan agar selalu mengedepankan profesionalitas. Mengingat bidang ini sensitif, ia meminta setiap proses dijalankan sesuai aturan, tanpa celah penyimpangan.

Untuk pejabat lainnya, ia menekankan pentingnya pelayanan publik yang sederhana, transparan, dan tidak mempersulit masyarakat.

Sebagai bentuk akuntabilitas, Gubernur Iqbal juga menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, akan memantau kinerja pejabat yang baru dilantik dalam enam bulan ke depan.

“Mulailah bekerja dengan baik. Kami berdua, selaku Gubernur dan Wakil Gubernur akan memantau kinerja saudara selama enam bulan. Ini adalah wujud akuntabilitas atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan masyarakat kepada kami,” pungkasnya. (rat)


pelantikan-13-pejabat-gubernur-iqbal-jangan-silau-dengan-jabatan