
(NASRI/RADAR LOMBOK)
MATARAM – Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Meski perkara tersebut telah masuk tahap penyidikan, kepolisian belum juga menetapkan tersangka.
Terkait itu, pihak keluarga korban menilai penanganan kasus kematian Brigadir Esco berjalan lamban. “Pemeriksaan sudah dilakukan terhadap sekitar 50 saksi, tapi sampai sekarang belum ada penetapan tersangka,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, Selasa (16/9/2025).
Anton menyatakan, lambannya proses hukum ini dikhawatirkan dapat memicu spekulasi liar di tengah masyarakat. “Kalau terus dibiarkan, ini bisa menimbulkan inkondusifitas, bahkan berpotensi memancing aksi demonstrasi yang bisa berujung keributan,” ujarnya.
Belakangan, aparat kembali memeriksa dua saksi hingga tengah malam di wilayah Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, tempat tinggalnya Brigadir Esco bersama istrinya. Kehadiran polisi ini memicu isu, bahwa pihak kepolisian sedang menjemput tersangka. Namun belakangan diketahui pemeriksaan tersebut hanya sebatas saksi.
Sebelumnya, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, memastikan proses penyidikan masih berjalan. “Kami sudah bertemu dengan keluarga korban, didampingi pengacara. Intinya proses ini tetap berjalan. Kami masih mengumpulkan alat bukti agar kasus ini bisa terang benderang,” ujarnya.
Catur menegaskan, pemeriksaan sejauh ini sudah melibatkan sekitar 50 orang saksi. Meski ada desakan agar kasus ditarik ke Polda NTB, ia menyebut hal itu akan dilaporkan lebih dulu kepada pimpinan. “Tidak ada hambatan, hanya butuh waktu untuk pemeriksaan dan analisa,” katanya.
Ia juga membantah dugaan bahwa kasus berjalan lamban, karena melibatkan istri seorang anggota Polri. “Itu tidak benar. Kami justru berupaya mengumpulkan bukti selengkap mungkin, agar calon tersangka tidak lolos,” tegas Catur.
Lebih lanjut Catur menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium forensik sebenarnya sudah ada, namun masih di tangan penyidik Polres Lombok Barat. Adapun hasil ekstraksi telepon genggam milik sejumlah pihak, termasuk istri korban, kini tengah dianalisa. (rie)
penanganan-kasus-kematian-brigadir-esco-dinilai-lamban