
GIRI MENANG – Warga Kecamatan Kuripan berbondong-bondong menyerbu Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) setempat, Senin (16/9). Aksi ini terjadi karena gas elpiji 3 kilogram sulit ditemukan di kios maupun pangkalan.
Selain langka, harga gas elpiji di pasaran juga melambung tinggi, mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per tabung. Kondisi ini membuat warga lebih memilih mendatangi langsung SPPBE untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga, Muaini, mengaku kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sekitar satu bulan terakhir. “Sudah satu bulan langka, susah dapat gas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, harga gas di kios jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Di kios, harganya Rp25 ribu bahkan ada juga yang Rp30 ribu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat, Lalu Agha Farabi, menyatakan pihaknya masih menelusuri penyebab kelangkaan. “Ini yang belum kami ketahui, apakah tersumbat di Pertamina, agen, atau pangkalan,” ujarnya.
Menurutnya, SPPBE sudah beberapa bulan terakhir mengajukan penambahan kuota elpiji, namun hingga kini belum ada realisasi. “Besok kami akan mengundang pihak Pertamina untuk mengetahui letak permasalahannya,” katanya. (ami)
warga-serbu-stasiun-pengisian-gas-di-kuripan