Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mendorong murid belajar bertani, beternak dan berwirausaha melalui program School Food Care (SFC).
Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim mengatakan, program tersebut untuk mendukung gerakan ketahanan pangan dan telah berjalan selama 6 bulan.
“Program ini harus terus berlanjut, karena sangat membantu mendukung program pemerintah sekaligus melatih anak-anak mengenal proses pangan dari hulu sampai hilir,” katanya, Selasa (16/9/2025).
Dalam pelaksananya, program tersebut memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk dialihfungsikan menjadi lahan pakai seperti pertanian, perkebunan, perikanan maupun peternakan.
Hasil panennya, sekolah bisa menjual ke masyarakat sekitar. Dan hasil penjualan akan diputar kembali untuk perawatan SFC atau sekolah bisa memanfaatkan hasil pangan untuk memenuhi gizi murid.
Di bidang perikanan, kata dia, sekolah telah membudidayakan beragam komoditas, mulai dari ikan nila, lele, bawal, hingga udang windu air tawar.
Sedangkan di lahan pertanian, sejumlah sekolah merawat pisang cavendish, sawi, kangkung, dan sejumlah komoditas tanaman lain yang akrab dengan kebutuhan sehari-hari.
Aries menyebut, keberadaan SFC bukan hanya sekedar aktivitas tambahan, tetapi juga sarana pembelajaran luar kelas yang memberi pengalaman berharga bagi murid.
Dengan konsep outdoor learning, saya berharap, lahan SFC bisa menjadi laboratorium terbuka, sehingga siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga bisa melakukan penelitian sederhana, mengamati pertumbuhan tanaman, hingga mempelajari ekosistem perikanan secara langsung.
“Lebih dari sekadar kebun dan kolam, SFC memberi harapan baru, salah satunya menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk peduli pada ketahanan pangan sekaligus menyelamatkan lingkungan sejak dini,” ucapnya.
Saat ini, total ada 29 sekolah yang ditunjuk sebagai proyek percontohan SFC di Jatim. Aries memastikan, jika program tersebut berhasil ke depan akan dikembangkan untuk seluruu SMA Negeri di Jatim dengan catatan, satuan pendidikan harus memiliki lahan yang cukup untuk mengembangkan SFC.
29 sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan proyek SFC, yakni SMAN 1 Pandaan, SMAN 1 Talun, SMAN 3 Bojonegoro, SMAN 1 Tanggul, SMAN 3 Bondowoso, SMAN 1 Tenggarang, SMAN 1 Kapongan, SMAN 1 Kediri, SMAN 2 Ngawi, SMAN 1 Plaosan, SMAN 1 Paiton, SMAN 1 Bangkalan, SMAN 1 Karangan, SMAN 1 Rogojampi, SMAN 1 Kedamean, SMAN 1 Torjun, dan SMAN 1 Pademawu.
Selanjutnya SMAN 1 Dampit, SMAN 1 Pacet, SMAN 2 Pare, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur, SMAN 2 Lamongan, SMAN 2 Pacitan, SMAN 3 Batu, SMAN 3 Ponorogo, SMAN 3 Jombang, SMAN 3 Nganjuk, SMAN 3 Sumenep, dan SMAN 12 Surabaya.(ris/ham)
dinas-pendidikan-jatim-dorong-murid-belajar-bertani-dan-beternak-lewat-school-food-care