BPJS Ketenagakerjaan (TK) dapat memanfaatkan layanan tambahan membeli ataupun mencicil rumah dengan bunga yang lebih rendah, yaitu yang semula BI rate plus 5 persen menjadi BI rate plus 3 persen.
Layanan tambahan yang berkaitan dengan perumahan itu merupakan satu dari delapan stimulus ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah di Jakarta, Senin.
“BPJS (Ketenagakerjaan) itu kan yang iuran 40 juta (orang), dan itu dikembalikan kepada mereka yang sudah bayar iuran, bisa juga dibayar untuk down payment (uang muka) pembelian perumahan sehingga, dengan demikian, ini kita turunkan bunganya. Harapannya, pemanfaatannya bisa lebih tinggi,” kata Airlangga Hartarto Menko Bidang Perekonomian.
Dilansir dari Antara pada Senin (15/9/2025), Airlangga melanjutkan, layanan bunga rendah itu tidak hanya ditujukan kepada pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga kepada pengembang perumahan (developer), yaitu dari semula BI rate plus enam persen menjadi BI rate plus empat persen.
Tidak hanya itu, layanan tambahan itu juga mencakup relaksasi SLIK dari Otoritas Jasa Keuangan.
Biaya untuk subsidi bunga itu, Airlangga menyebutkan, disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Nilainya, Airlangga menyebut, mencapai Rp150 miliar untuk kuota rumah sebanyak 1.050 unit.
Airlangga menjelaskan, stimulus bunga rendah untuk mencicil dan membeli rumah itu akan disalurkan melalui beberapa skema, di antaranya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), KUR Perumahan, dan juga dana BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja yang telah rutin membayar iuran.
Airlangga, dalam sesi jumpa pers saat mengumumkan paket stimulus ekonomi terbaru pemerintah, menjelaskan pada tahun 2026 jumlah penerima manfaat tersebut akan ditingkatkan.
“Tahun ini ditargetkan sampai 1.000, namun tahun depan akan ditingkatkan jumlahnya, karena ini akan mendukung program Bapak Presiden untuk menyediakan 3 juta rumah,” ujar Airlangga. (ant/ata/saf/ipg)
pemerintah-luncurkan-stimulus-bunga-rendah-untuk-pembelian-rumah-lewat-bpjs-ketenagakerjaan