Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur membuka opsi jalur penyelamat di lokasi kecelakaan bus di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (14/9/2025) siang.
Namun opsi tersebut masih menunggu hasil investigasi menyeluruh dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang saat ini tengah berlangsung.
“Sekarang sedang dilakukan investigasi oleh tim lantas dari Polres Probolinggo. Juga hasil koordinasi dengan Balai Besar Jalan Nasional karena jalan ini adalah jalan nasional, dalam waktu dekat KNKT juga akan turun,” kata Khofifah di Jember, Senin (15/8/2025).
Gubernur Jatim menjelaskan, pihak KNKT akan mengevaluasi secara menyeluruh apakah dibutuhkan jalur penyelamat di kawasan tersebut untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.
Opsi pembangunan jalur penyelamat bakal menjadi faktor penting karena jalan tersebut merupakan salah satu jalur utama mobilitas masyarakat maupun wisatawan menuju Bromo.
Jalur penyelamat atau emergency escape ramp (EER) biasanya dibangun di Jalan Tol yang memiliki area turunan panjang dan curam.
Fungsi jalur penyelamat agar sopir bisa membelokkan kendaraan ke jalur itu saat kendaraan terjadi rem blong sehingga tidak menabrak sesuatu yang menimbulkan kecelakaan yang membahayakan.
“Jadi kita biasa melihat apakah tanjakan atau turunan biasanya ada opsi jalur penyelamatan. Tentu atas koordinasi dengan semua pihak. Saya diskusikan juga, apakah ini termasuk yang membutuhkan jalur penyelamat apa tidak, kita menunggu hasil evaluasi tim KNKT,” tuturnya.
Selain itu dalam kunjungannya ke Jember, juga melakukan takziah sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan bus rombongan nakes tersebut.
Untuk diketahui, dari total 52 penumpang, tercatat delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan 44 orang mengalami luka-luka.
Gubernur Jatim itu menyerahkan santunan duka cita masing-masing senilai Rp10 juta kepada lima ahli waris korban, yakni keluarga almarhumah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), Aiza Farhani Agustin (7), dan Arti Wibowati (34). Sementara itu, santunan bagi tiga ahli waris lainnya diserahkan di RS Bina Sehat Jember.
“Kita juga berdoa bersama, membacakan doa tahlil untuk ke delapan korban meninggal dunia, mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah,” ungkap Khofifah. (wld/saf/ipg)
gubernur-jatim-buka-opsi-tambah-jalur-penyelamat-di-lokasi-kecelakaan-bus-probolinggo