Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mencatat ada 150 kasus kebakaran yang terjadi sepanjang Januari hingga Agustus 2025.
Wasis Sutikno Kabid Pemadam Kebakaran DPKP Kota Surabaya menerangkan, 150 kasus kebakaran yang terjadi itu mengakibatkan kerugian hingga mencapai Rp15,6 miliar.
Dia menjelaskan, sebanyak 76 kasus kebakaran terjadi di objek bangunan seperti, perumahan, industri, hingga umum dan dagang.
“10 kasus lain terjadi di objek kendaraan. Serta 64 kasus terjadi di objek non-bangunan seperti alang-alang, sampah, dan lain-lain,” katanya, Senin (15/9/2025).
Selain itu, 38 kasus kebakaran di Kota Surabaya disebabkan oleh api terbuka, 48 kasus karena korsleting listrik, dan sisa kasus lainnya masih dalam penyelidikan.
Kasus kebakaran di Kota Surabaya tidak hanya menyebabkan kerugian materil saja. Wasis mengatakan, kasus kebakaran sepanjang Januari hingga Agustus 2025 juga menyebabkan 13 orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.
Sehingga, Wasis mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama di tengah cuaca yang terik. “Hindari aktivitas berisiko yang dapat memicu kebakaran seperti, membakar sampah maupun alang-alang di lahan terbuka,” tambahnya.
Wasis juga meminta agar masyarakat segera menginformasikan ke pemerintah kota, dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), jika ada sampah yang perlu diangkut untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal ini dilakukan untuk menekan aksi pembakaran sampah oleh warga. Karena, jika terjadi kebakaran hingga merembet ke properti lain serta menyebabkan korban, pelaku juga dapat dikenakan sanksi pidana.
“Kalau mendapati ada lahan yang terbakar, segera telepon 112 atau Damkar, agar tidak merembet, kita lakukan penanganan secepatnya,” tutupnya.(kir/bil/iss)
dpkp-kota-surabaya-catat-ada-150-kasus-kebakaran-selama-januari-agustus-2025