Wisata Malang Harus Bersih dari Narkoba BERITA WUKONG778 MUSIC

 

KOTA MALANG |  Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan kembali mencuri perhatian publik. Tidak hanya menyuguhkan kuliner tradisional dan permainan tempo dulu, pada Jumat (12/09/2025) lokasi ini menjadi ajang penting bagi diskusi budaya dan pariwisata melalui talk show bertajuk “Titik Awal Wisata dan Budaya Malang Raya.”

Acara ini dipandu oleh Setyo Hadi Pranoto dan Bait, menghadirkan dua narasumber utama. Mereka adalah dr. H. Puguh Wiji Pamungkas, M.M., anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, serta Dwi Indrotito Cahyono, S.H., M.M., yang akrab disapa Sam Tito, Presiden Direktur KHYI Malang sekaligus Ketua DPC Generasi Anti Narkoba Nasional Malang Raya.

Dalam pemaparannya, Sam Tito menegaskan bahwa perlindungan terhadap cagar budaya tidak boleh dianggap sepele. Menurutnya, aset sejarah dan budaya merupakan identitas daerah yang harus dijaga keberlanjutannya. Ia juga menekankan bahwa perkembangan wisata Malang Raya harus berjalan seiring dengan upaya mewujudkan kawasan wisata yang bersih dari narkoba. Dengan demikian, wisatawan dapat merasakan kenyamanan, keamanan, serta citra positif dari destinasi yang mereka kunjungi.

Sementara itu, dr. Puguh Wiji Pamungkas menyampaikan optimismenya mengenai masa depan pariwisata Malang Raya. Ia menilai kawasan ini memiliki modal besar untuk menjadi pusat wisata, bukan hanya di Jawa Timur, melainkan juga di tingkat nasional. Potensi alam, kekayaan sejarah, budaya, serta dukungan inovasi modern disebutnya sebagai kombinasi yang mampu menghadirkan daya tarik kuat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Lebih dari sekadar diskusi, talk show ini menjadi ajang yang memotivasi masyarakat, komunitas budaya, hingga pelaku wisata agar semakin peduli dan terlibat dalam kemajuan pariwisata Malang Raya. Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan tampil sebagai simbol awal kebangkitan wisata dan budaya di kawasan ini.

wisata-malang-harus-bersih-dari-narkoba