
SELONG–Desa Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, kini tengah menggeliat dengan inovasi kuliner baru, Sambal Gurita.
Inovasi ini lahir dari kolaborasi Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tanjung Menangis, dengan tim dosen Universitas Mataram (Unram) melalui program pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan yang digelar pada 26 Agustus 2025 ini bertujuan meningkatkan nilai tambah hasil laut lokal, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Dalam pelatihan tersebut, para dosen membimbing anggota Pokmaswas dan ibu-ibu nelayan mengolah gurita segar menjadi sambal siap konsumsi dengan cita rasa khas dan daya simpan lebih lama.
“Desa Pringgabaya memiliki potensi hasil laut, terutama gurita, yang melimpah. Namun, pemanfaatannya selama ini belum optimal. Melalui program ini, kami ingin mendorong produk olahan bernilai jual tinggi agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Thoy Batun Citra, Ketua Tim Pelaksana dari Unram, Kamis (11/9).
Selain teknik pengolahan, masyarakat juga diberi pendampingan terkait pengemasan, branding, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Harapannya, produk sambal gurita tidak hanya dipasarkan secara lokal, tapi juga menembus pasar regional bahkan nasional.
Warga setempat pun menyambut positif program ini. “Sambal gurita punya rasa unik dan bisa jadi oleh-oleh khas desa kami. Dengan pelatihan ini, kami lebih paham cara mengolah gurita secara higienis dan menghasilkan produk berkualitas,” ungkap Rohadi, salah satu warga.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun Anggaran 2025.
Dengan adanya inovasi ini, masyarakat Pringgabaya berharap dapat memperkuat ketahanan ekonomi keluarga nelayan dan menciptakan produk unggulan daerah yang mampu bersaing di pasar luas. (rie)
inovasi-sambal-gurita-di-pringgabaya-dosen-unram-dorong-ekonomi-lokal-nelayan