MATARAM – Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan menggelontorkan anggaran Rp8 miliar kepada PT Gerbang NTB Emas (GNE) menuai sorotan tajam dari kalangan DPRD NTB.
Anggota Komisi III Bidang BUMD dan Keuangan DPRD NTB, Muhammad Aminurlah, menyebut langkah tersebut keliru dan tidak tepat sasaran.
“Mana mungkin kalau sudah sakit komplikasi, mau dikasih vitamin sebanyak apa pun, tidak akan bisa,” tegas politisi PAN, Sabtu (6/9).
Menurutnya, sebelum suntikan dana diberikan, pemprov seharusnya lebih dulu melakukan audit investigasi dan audit menyeluruh terhadap BUMD tersebut.
“Yang pertama dilakukan audit investigasi. Yang kedua audit tuntas,” ungkapnya.
Mantan Anggota DPRD Bima itu menilai kondisi PT GNE sudah sangat memprihatinkan, baik dari sisi manajemen, keuangan, hingga sistem operasional.
“Setelah itu baru restrukturisasi. Bagaimana manajemennya? Bagaimana keuangannya? Bagaimana sistemnya? Bagaimana prosedur dan operasionalnya?” tanyanya.
Dia juga menyoroti kontribusi GNE yang minim terhadap pendapatan daerah. Dia mengatakan hingga kini deviden untuk daerah masih nihil.
“Deviden untuk daerah tidak ada. Nol persen,” terangnya.
Sebab itu, dia meminta Gubernur NTB tidak gegabah dalam mengalokasikan dana tanpa mengetahui secara pasti ke mana uang selama ini dipergunakan. Menurutnya, langkah keliru memberikan suntikan dana kepada PT GNE tersebut.
“Sakitnya sudah tidak bisa lagi didiagnosa. Jadi mau dikasih vitamin seberapa banyak pun harus diaudit investigasi dulu,” tegasnya.
Bagaimanapun, kata dia, uang dipergunakan adalah uang rakyat, sehingga perlu dipertanyakan sejauh mana penggunaan uang tersebut selama ini.
“Baru diperbaiki. Telusuri dahulu uang selama ini baru dilakukan penyehatan,” ucapnya.
Terakhir, ia mendesak Gubernur NTB agar segera mengambil langkah tegas.
“Kita minta kepada Pak Gubernur, harus audit investigasi dan audit tuntas terhadap PT GNE,” tandasnya. (yan)
dewan-soroti-suntikan-modal-rp8-miliar-ke-pt-gne