Sri Mulyani Fokus ke Investasi dan Ekspor untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 2026 BERITA WUKONG778 MUSIC

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan ada sejumlah strategi yang dipersiapkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada tahun 2026, yang salah satunya fokus pada sektor investasi berprospek cerah.

“Untuk target pertumbuhan 5,4 persen, kami akan coba melihat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi. Pertama, kalau dengar dari Pak Rosan (CEO BPI Danantara), investasi tadi cukup bagus dan kemampuan untuk bisa menarik investasi lebih banyak,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu (16/8/2025), yang dilansir Antara.

Bersamaan dengan itu, Sri Mulyani mengatakan kementeriannya juga  berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk mendukung pertumbuhan daerah.

Kemenkeu akan memberikan insentif kepada pemerintah daerah (pemda), agar wilayah mereka dapat menarik lebih banyak investasi. Dengan demikian, pemda tidak hanya berkinerja baik pada tingkat inflasi yang rendah, namun juga mampu mencetak pertumbuhan dan investasinya meningkat.

“Kami akan terus meningkatkan iklim usaha dari Danantara terkait apa yang dibutuhkan untuk menarik investor, juga termasuk insentif fiskal yang akan kita jaga dan siapkan bersama agar investasi masuk. Tapi, juga pada saat yang sama, fiskal tetap ‘prudent’,” katanya, menambahkan.

Selain investasi, Sri Mulyani mengatakan ada sektor ekspor Indonesia yang juga berperan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Salah satu faktor pendorongnya, adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang telah disepakati bersamaan dengan sinergi strategi ekonomi dari beberapa negara. Hal itu, menurut Sri Mulyani, akan mendiversifikasi destinasi perekonomian Indonesia.

Pemerintah pun berencana memanfaatkan tren penggunaan akal budi (AI) dan ekonomi digital yang semakin meningkat. Selain itu, sumber mineral di Indonesia juga dibutuhkan oleh banyak negara, sehingga diyakini dapat menarik perhatian pasar internasional.

“Jadi, kami juga berharap ekspor dan digitalisasi akan memberikan kontribusi yang cukup banyak dari sisi pertumbuhan 5,4 persen,” ujar dia.

Sebagai catatan, pemerintah menetapkan ketentuan makro pada RAPBN 2026 dengan rincian sebagai berikut:

  • Pertumbuhan ekonomi: 5,4 persen
  • Inflasi: 2,5 persen
  • Suku bunga SBN 10 tahun: 6,9 persen
  • Nilai tukar rupiah: Rp16.500
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP): 70 dolar AS per barel
  • Lifting minyak mentah: 610 ribu barel per hari (rbph)
  • Lifting gas bumi: 984 ribu barel setara minyak per hari (rbsmph). (ant/mas/bil/iss)


sri-mulyani-fokus-ke-investasi-dan-ekspor-untuk-kejar-pertumbuhan-ekonomi-2026