
(RATNA/RADAR LOMBOK)
MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) memastikan bahwa status travel warning yang dikeluarkan sejumlah negara bagi Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi keamanan maupun pariwisata di daerah ini.
Seperti diketahui, aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung di depan Gedung DPR RI Jakarta, meluas menjadi aksi nasional dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat mulai dari mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek online. Sayangnya, aksi tersebut berkembang menjadi kerusuhan di sejumlah daerah, disertai penjarahan dan perusakan fasilitas publik.
Menanggapi situasi itu, beberapa negara sahabat mengeluarkan imbauan resmi (travel warning) kepada warganya yang berada di Indonesia maupun yang berencana berkunjung. Imbauan tersebut disampaikan melalui situs resmi pemerintah masing-masing hingga kanal media sosial kedutaan besar.
Namun, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, kondisi NTB tetap aman dan terkendali. Menurutnya, travel warning tidak perlu dibesar-besarkan. “Sama saja kalau istri dan anakmu keluar rumah kita bilang hati-hati, itu namanya travel warning. Jadi biasa saja,” ujar Gubernur Iqbal di Mataram, Selasa (2/9).
Salah satu negara yang mengeluarkan peringatan adalah Australia. Negeri Kanguru itu memperbarui panduan perjalanan pada Sabtu (30/8), dengan menyoroti potensi kerusuhan yang bisa berdampak pada destinasi wisata populer, termasuk Bali. Australia memberikan saran kehati-hatian Level 2 untuk warganya yang bepergian ke Indonesia.
Gubernur Iqbal menekankan bahwa travel warning bukan sesuatu yang mengkhawatirkan, berbeda dengan status travel banned.
“Kalau travel warning itu hanya imbauan untuk hati-hati, levelnya biasa. Kalau travel banned baru berbahaya, karena orang tidak bisa bepergian sama sekali dan asuransi perjalanan pun tidak akan menanggung risiko apa pun,” jelasnya.
Gubernur optimistis Indonesia, khususnya NTB, tidak akan sampai ke level travel banned. “Inshaallah kita tidak akan sampai ke sana. Di pusat konsolidasinya makin bagus dan masyarakat juga cepat sekali beradaptasi,” tambahnya.
Iqbal mengaku, pasca-kerusuhan ia banyak menerima telepon dari investor yang menanyakan kondisi NTB. Untuk meyakinkan mereka, pihaknya bahkan mengirimkan foto wisatawan asing yang masih beraktivitas normal di Kota Mataram.
Gubernur juga meminta bantuan media untuk terus menyampaikan kepada publik, terutama dunia internasional, bahwa NTB sebagai daerah tujuan wisata tetap kondusif. “Kirimin saja foto bule-bule yang jalan santai di Mataram, supaya internasional tahu kalau NTB tetap aman dan terkendali,” ujarnya. (rat)
travel-warning-tak-pengaruhi-pariwisata-ntb