SELONG – Sejumlah perusahaan di Kabupaten Lombok Timur hingga kini belum menetapkan harga pembelian tembakau petani, terutama untuk jenis Virginia. Kondisi ini membuat petani tembakau resah, terlebih harga pembelian disebut turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemilik UD Tara Jaya, Rahmat Hidayat, mengakui harga pembelian masih belum ditetapkan secara pasti, termasuk di perusahaannya.
“Untuk harga pembelian tembakau memang belum fix, termasuk di perusahaan saya,” ujarnya.
Ia menyebut produksi tembakau Virginia di Lotim pada musim ini diperkirakan mencapai lebih dari 38 ribu ton. Meski produksi tinggi, harga pembelian di tiap perusahaan bisa berbeda. Hingga saat ini, baru sebagian gudang yang mulai beroperasi, itupun tanpa kepastian harga.
Rahmat menambahkan, penurunan harga sekitar 10–15 persen dibandingkan tahun lalu terjadi karena kualitas tembakau menurun.
“Harga sangat bergantung pada kualitas. Tahun ini daun tembakau agak tipis,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Lotim H. Haerul Warisin menegaskan Pemda akan intens melakukan pengawasan agar pembelian tembakau sesuai harga yang disepakati bersama. Ia juga mendorong perusahaan tembakau membentuk asosiasi untuk memudahkan koordinasi jika terjadi persoalan.
“Pemerintah wajib melindungi harga komoditas petani, mengingat biaya dan kesulitan budidaya tembakau yang tinggi. Kami juga berharap kontribusi nyata dari pengusaha untuk pembangunan daerah,” tegasnya.(lie)
perusahaan-belum-tetapkan-harga-beli-tembakau