SURABAYA – Menjelang rencana aksi demonstrasi lanjutan yang diperkirakan memobilisasi ribuan massa, aroma ketegangan sosial mulai terasa di Kota Pahlawan. Surabaya, yang selama ini dikenal sebagai kota toleransi dan pluralisme, dikhawatirkan dapat menjadi panggung konflik horizontal jika pengendalian situasi tidak dilakukan secara serius.
Di tengah meningkatnya suhu politik ini, Samuel Teguh Santoso, SH., MH., M.Psi., MM., Ketua Partai Perindo Kota Surabaya sekaligus Advokat PERADI, tampil mengimbau masyarakat agar menjaga kondusivitas dan menolak segala bentuk provokasi.
“Surabaya adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga agar tidak terjadi kerusuhan atau tindakan anarkis. Kerukunan lintas agama dan suku harus selalu diutamakan,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).
Hasil penelusuran menunjukkan adanya indikasi tiga simpul massa yang berpotensi memicu eskalasi: kelompok ideologis, kelompok penunggang momentum yang rawan memicu kerusuhan, serta kelompok kepentingan politik yang diduga memanfaatkan situasi untuk mendulang elektabilitas.
Samuel menegaskan, satu percikan kecil bisa memicu kerusuhan besar jika emosi massa tidak terkendali. Karena itu, ia mengajak aparat, tokoh agama, komunitas lokal, dan seluruh warga untuk mengedepankan dialog serta pendekatan persuasif.
Pernyataannya sejalan dengan langkah Forkopimda Surabaya yang tengah menyiapkan koordinasi lintas instansi demi memastikan aksi berlangsung aman.
Surabaya bukan hanya pusat ekonomi Jawa Timur, melainkan juga poros logistik nasional. Jika kota ini terguncang konflik, dampaknya bisa sistemik: pasokan pangan terganggu, investasi terhambat, dan daya beli masyarakat melemah.
“Perbedaan adalah kekuatan, bukan alasan untuk bermusuhan. Kalau Surabaya aman dan tertib, maka seluruh warga akan merasakan manfaatnya,” tegas Samuel.
Tim investigasi juga menemukan indikasi pergerakan konten provokatif di media sosial. Cybercrime Polda Jatim bahkan telah memantau ratusan akun anonim yang menyebarkan hoaks terkait aksi tersebut.
Samuel kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing isu bohong yang bisa merusak keharmonisan sosial.
“Mari kita buktikan bahwa Surabaya adalah kota damai, kota persatuan, dan menolak segala bentuk anarki,” pungkasnya.
peran-samuel-teguh-santoso-di-tengah-potensi-gejolak-sosial