Aktivis Dorong Tim Independen Usut Kasus Brigadir Esco BERITA WUKONG778 MUSIC

Hasan Masat

MATARAM–Kematian Brigadir Polisi Esco Faska Rely, Anggota Polres Lombok Barat yang ditemukan meninggal dunia di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Minggu (24/8), masih menyisakan tanda tanya di tengah masyarakat.

Publik menanti penanganan kasus ini secara cepat dan transparan agar berbagai spekulasi penyebab kematian almarhum segera terjawab. Namun, langkah kepolisian membentuk tim investigasi gabungan Polres Lombok Barat dan Polda NTB dinilai belum cukup meyakinkan.

Pendiri Lesa Demarkasi (Lembaga Studi Demokrasi dan Hak Asasi), Hasan Masat, menilai tim yang dibentuk tetap bersifat internal kepolisian. “Apa pun hasilnya nanti, masyarakat bisa saja tetap ragu dan menyisakan ketidakpuasan,” ujarnya, Sabtu (30/8).

Hasan berharap tim investigasi benar-benar independen dengan melibatkan unsur keluarga korban, perwakilan masyarakat atau LSM, bahkan jika perlu unsur pemerintah desa. Menurutnya, hal ini penting untuk menjaga transparansi serta akuntabilitas proses pengungkapan kasus.

“Apalagi korban adalah anggota kepolisian. Dalam banyak praktik, kerja-kerja investigasi seperti ini memang harus melibatkan publik maupun keluarga,” tegasnya.

Hasan juga mendesak Kapolda NTB untuk meninjau ulang susunan tim investigasi yang ada. Ia mengusulkan agar setiap langkah, program, dan akses penyelidikan disusun bersama dengan unsur keluarga dan publik.

“Dengan begitu, spekulasi dan pandangan negatif terhadap kerja kepolisian bisa diminimalisasi, dan kebenaran penyebab kematian almarhum dapat terungkap secara objektif,” pungkasnya. (rie)


aktivis-dorong-tim-independen-usut-kasus-brigadir-esco