MAMUJU – Suhu politik di Sulawesi Barat kian memanas. Hari ini, Minggu (31/8/2025), mahasiswa Mamuju dijadwalkan menggelar aksi besar-besaran di depan Gedung DPRD Provinsi Sulbar. Unjuk rasa ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam terhadap pemerintah pusat dan DPR yang dianggap menutup mata dari jeritan rakyat.
Menjelang aksi, salah satu orator, Takim, melontarkan pernyataan keras yang menyulut perhatian publik.
“Jika pemerintah berkhianat dan menunjukkan sikap zalim, maka yakin dan percaya, kemarahan rakyat akan meledak,” tegasnya lantang.
Takim juga memperingatkan bahwa gelombang perlawanan rakyat bisa membesar dan berujung pada tindakan ekstrem, sebagaimana telah terjadi di sejumlah daerah. Menurutnya, potensi benturan akan terbuka lebar bila aspirasi masyarakat terus diabaikan.
“Tergantung keberpihakan pemerintah hari ini. Kalau pemerintah zalim, negara bisa menuju kehancuran,” ujarnya tanpa tedeng aling-aling, Sabtu (30/8/2025).
Selama sepekan terakhir, Mamuju dan beberapa wilayah Sulbar memang tidak lepas dari gelombang demonstrasi. Situasi semakin memanas setelah muncul desakan agar pemerintah segera menghentikan segala bentuk represifitas terhadap demonstran dan membuka ruang dialog yang nyata.
Mahasiswa juga menuntut DPRD Sulbar agar tidak sekadar menjadi penonton. Mereka mendesak wakil rakyat untuk berdiri di sisi masyarakat dalam menghadapi krisis kepercayaan yang semakin menajam.
Aksi yang dijadwalkan siang ini diperkirakan akan diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di Mamuju.
mahasiswa-mamuju-siap-turun-ke-jalan-ultimatum-pemerintah-soal-kemarahan-rakyat