
TANJUNG–Di tengah pesona alam Lombok Utara yang terkenal dengan Gunung Rinjani, air terjun Sendang Gile, air terjun Tiu Kelep, dan lainnya. Kini hadir daya tarik baru yang tak kalah memikat, “Kurma Datu Lombok Utara”, varietas kurma lokal yang digadang-gadang sebagai yang paling unik di Indonesia.
Keunikan Kurma Datu Lombok Utara ini juga menarik perhatian para Senator di Senayan, yang pada Sabtu (30/8/2025), melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sentra perkebunan kurma di Lombok Utara.
Bahkan Kunker sejumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, termasuk Evi Apita Maya (Dapil NTB) ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, didampingi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, I Gede Putu Aryadi.
Kurma Datu ini tumbuh subur di Lombok Utara, dan telah menarik perhatian dunia karena keistimewaannya. Tidak seperti kurma pada umumnya yang hanya berbunga sekali dalam setahun, Kurma Datu Lombok Utara mampu mengeluarkan bunga mayang setiap bulan, yang memungkinkan proses penyerbukan dan panen dilakukan secara berkelanjutan.
“Secara ilmiah, ini sangat luar biasa. Siklus berbunga bulanan Kurma Datu Lombok Utara ini belum pernah saya temui di varietas lain,” kata Jhon Arif Munandar, seorang ilmuwan tanah, yang memelopori pengembangan kurma bersama masyarakat lokal.
Kurma Datu Lombok Utara lanjut Jhon, juga telah mendapat pengakuan dari Khalifah Internasional Date Palm and Agriculture World (IDPA), sebuah asosiasi kurma global yang berbasis di Timur Tengah.
“Bahkan, IDPA mencatat sejarah dengan melakukan panen tamar, memanen kurma matang langsung dari pohon, untuk pertama kalinya di Indonesia, tepatnya di Lombok Utara,” ujar Jhon bangga.
Menurut Jhon, dengan harga jual Kurma Datu antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per kilogram, dan berat tandan mencapai 10 kg per panen, maka Kurma Datu berpotensi menjadi komoditas unggulan.
Senada, Kepala Brida NTB, I Gede Putu Aryadi, menambahkan, bahwa potensi ini tentu saja membuka peluang besar bagi pelaku UMKM lokal, mulai dari penjualan bibit, pengolahan produk turunan, hingga distribusi grosir.
“Kalau ini berhasil, masyarakat bisa hidup dari kurma. Bukan hanya petani, tapi juga pelaku usaha kecil yang bisa menjual olahan kurma, bibit, bahkan membuka wisata agro,” jelas Gede Aryadi.
Seperti disampaikan sebelumnya lanjut Kepala Brida NTB, Kurma Datu Lombok Utara telah diakui sebagai kurma dengan kualitas terbaik, dan mampu bersaing di tingkat global.
“Buktinya, Kurma Datu Lombok Utara masuk peringkat tujuh (7) terbaik dunia pada ajang Festival Kurma Dunia di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab. Bahkan KLU menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia,” ujar Gede Aryadi.
Keberhasilan budidaya Kurma Datu Lombok Utara ini direncanakan akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Daerah setempat (Kabupaten Lombok Utara), dan NTB diharapkan akan menjadi pusat perkebunan kurma di Indonesia.
Menurut Gede Aryadi, jika budidaya Kurma Datu Lombok Utara ini berhasil, maka banyak sektor UMKM masyarakat Lombok yang dapat dihidupkan, seperti menjadi suplier dan grosir kurma.
“Masyarakat juga bisa menjual bibit Kurma Datu Lombok Utara ini ke daerah-daerah lain. Sehingga ke depan akselerasi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di Lombok, khususnya Lombok Utara bisa semakin bagus,” pungkas Gede Aryadi. (gt)
kurma-datu-lombok-utara-varietas-kurma-unik-yang-siap-mendunia