Unjuk Rasa di Mapolda DIY Ricuh, Ini Situasi Pasca Aksi BERITA WUKONG778 MUSIC

YOGYAKARTA – Aksi unjuk rasa di Mapolda DIY buntut peristiwa meninggalnya driver ojol pada aksi 28 Agustus 2025 di DKI Jakarta berlangsung ricuh. Aksi unjukrasa yang dilaksanakan pada hari Jumat kemarin berlangsung dua tahap dan berakir ricuh.

Pada siang hari, para pengunjukrasa melakukan aksi damai untuk menyampaikan pendapat yang kemudian dilanjutkan sholat ghaib bersama antara para pengunjukrasa dan anggota Polri di masjid Polda DIY.

Namun sore harinya, mulai pukul 17 hingga jumat dinihari para pengunjukrasa bergerak lagi dan aksinya diwarnai dengan tindakan anarkis sehingga menyebabkan beberapa kerusakan fasilitas umum, sejumlah kendaraan dibakar, termasuk beberapa ruang kantor pelayanan publik milik Polda DIY juga rusak terbakar.

Saat penyampaian aspirasi, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, turun tangan dengan tiba di Mapolda DIY pada pukul 22.45 WIB didampingi Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono, SIK dan beberapa pejabat langsung berdialog dengan massa.

Sri Sultan meminta agar masa segera membubarkan diri, tetapi masa tak menghiraukan himbauan Raja Kraton Yogyakarta, dan bahkan masa semakin beringas. Atas kejadian tersebut Sri Sultan menyampaikan keprihatinan mendalam.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, S.I.K., juga menyampaikan rasa prihatin terhadap aksi brutal tersebut.
“Kami sangat menyayangkan karena ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu atau SPKT dan ruang pelayanan SKCK juga menjadi sasaran pembakaran sehingga sangat berdampak terhadap pelayanan masyarakat yang harus kami tutup sementara”, ungkap Ihsan, Sabtu (30/8/2025).

Karena kerusakan dampak aksi unjukrasa tersebut, maka bagi masyarakat yang akan membuat laporan pengaduan maupun laporan kehilangan termasuk SKCK dapat mendatangi Polres yang ada di wilayah Polda DIY.

Sedang yang terkait perijinan tetap di layani di ruang Direktorat Intelkam Polda DIY.

Saat ini puing-puing bangunan yang terbakar sudah dilakukan pembersihan oleh anggota Polda DIY bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman dan api telah dipadamkan oleh dinas pemadam kebakaran.

Kombes Ihsan menghimbau untuk masyarakat yang akan melakukan aksi penyampaian pendapat agar dapat dilakukan secara tertib dan masyarakat untuk tetap tenang serta tidak mudah terprovokasi oleh ajakan atau berita yang bersifat provokatif, terutama melalui media sosial.

“Kami memahami keresahan yang terjadi di masyarakat saat ini, namun kami mengimbau untuk dapat menyampaikan aspirasi dengan tidak melakukan tindakan anarkis yang justru akan merugikan banyak pihak” ungkapnya.

“Mari sampaikan aspirasi dengan aman dan tertib, serta senantiasa bersama menjaga D.I. Yogyakarta yang kita cintai ini tetap aman dan kondusif” Pungkasnya. (Brd)

 

unjuk-rasa-di-mapolda-diy-ricuh-ini-situasi-pasca-aksi