MATARAM – Situasi memanas di kompleks kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (30/8).
Gedung sekretariat DPRD terlihat mengepul, api kian membesar hingga melahap sebagian besar ruangan. Massa aksi juga dilaporkan melakukan penjarahan terhadap inventaris kantor legislatif tersebut.
Ribuan massa yang berasal dari berbagai elemen, mulai mahasiswa hingga siswa SMK, bergerak dari berbagai arah menuju kantor DPRD NTB.
Suasana di lokasi hingga siang masih tegang, dengan kerumunan massa yang terus menyuarakan tuntutan keadilan.
Dalam tuntutannya Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Nusa Tenggara Barat 2025 yang menyampaikan enam poin tuntutan, yakni:
1. Menolak RUU KUHAP yang dinilai melegitimasi kesewenangan aparat dalam tindakan represif.
2. Menghentikan segala bentuk represifitas dan intimidasi aparat penegak hukum terhadap massa aksi.
3. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia menindak pelaku penabrakan pengemudi ojek online serta membuka transparansi kasus tersebut.
4. Membebaskan seluruh aktivis maupun massa aksi yang masih ditahan di berbagai daerah di Indonesia.
5. Segera mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
6. Meminta DPRD NTB menindaklanjuti poin tuntutan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB tertanggal 25 Agustus 2025.
Aksi besar ini disebut sebagai respons atas kegaduhan yang juga terjadi di tingkat pusat. Hingga kini, aparat keamanan masih melakukan penjagaan ketat di sekitar gedung DPRD NTB. (dir)
gedung-dprd-ntb-dibakar-dan-dijarah-massa