Kemendag: Negosiasi Tarif AS Masih Berlanjut, Diusahakan akan Rampung di Kuartal 3 BERITA WUKONG778 MUSIC

Djatmiko Bris Witjaksono Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan pihaknya masih mengupayakan negosiasi tarif dagang Amerika Serikat (AS) bisa rampung sebelum akhir kuartal 3 (Q3) tahun 2025.

“Kita upayakan (rampung sebelum kuartal 3 berakhir),” kata Djatmiko saat ditemui di kantornya di Jakarta, Kamis (28/8/2025) dilansir Antara.

Hal ini menyusul kemungkinan tarif impor 19 persen berubah sebelum 1 September 2025, sebagaimana disampaikan Budi Santoso Menteri Perdagangan (Mendag) pada awal bulan ini.

Lebih lanjut, Djatmiko mengatakan pemerintah Indonesia masih intens untuk melakukan negosiasi dengan AS terkait penetapan tarif dagang tersebut. Namun, masih belum memastikan kapan kepastian tersebut didapatkan oleh kedua negara.

“Saya enggak bisa ngomong kapannya, saya enggak bisa berandai-andai. Tapi kita harapkan, ya, pokoknya nanti sampai semua bisa disepakati dan diterima oleh dua belah pihak,” ujar Djatmiko.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut AS menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar, dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.

Dari sisi ekspor, AS berada pada urutan kedua terbesar dengan nilai 14,79 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.

Tiga komoditas penopang adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 2,80 miliar dolar AS, alas kaki sebesar 1,29 miliar dolar AS, pakaian dan aksesoris (rajutan) 1,28 miliar dolar AS.

Secara kumulatif Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Djatmiko pun memastikan, pemerintah juga mengupayakan komoditas ekspor unggulan Indonesia agar mendapatkan tarif paling rendah dari AS.

“Ya, intinya yang menjadi andalan Indonesia intinya kita sampaikan untuk mendapatkan, dipertimbangkan untuk mendapatkan tarif yang baik, yang lebih bagus dari Amerika Serikat,” kata Djatmiko.

“Dan tentunya itu didasarkan oleh alasan-alasan yang mendukung pemerintah Indonesia yang mestinya bisa dipahami oleh Amerika. Mereka butuh, kita produksi, tidak mengganggu siapa-siapa di sana,” imbuhnya.(ant/dis/bil/ham)


kemendag-negosiasi-tarif-as-masih-berlanjut-diusahakan-akan-rampung-di-kuartal-3