LPA Lacak Murid SD Terpapar LGBT BERITA WUKONG778 MUSIC

KLUB MALAM: Banyak ditemukan kasus LGBT sampai HIV/AIDS di Kota Mataram.
(SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB langsung melacak informasi dugaan indikasi murid sekolah dasar (SD) yang terpapar lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Soalnya, kasus LGBT bukan barang tabu bagi LPA Provinsi NTB, mengingat sebelumnya mereka juga banyak menemukan siswa SMA telah terpapar LGBT.

Dari kasus ini, LPA juga menemukan adanya siswa SMA yang sudah terjangkit human immunodeficiency virus and acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS). LPA sendiri sedang melakukan pendampingan terhadap siswa SMA yang terjangkit HIV/AIDS. ‘’Sekarang mereka sedang dalam pemulihan,’’ ungkap Koordinator Bidang Kasus LPA NTB, Mahsan kepada Radar Lombok, Selasa (26/8).

Di samping itu, LPA Provinsi NTB bersama LPA Kota Mataram juga terus melakukan pendampingan untuk menjaga psikologis anak karena kasus LGBT juga cepat merambat ke lainya. ‘’Untuk kasus anak SD yang LGBT sedang kita lacak,’’ tambahnya.

Mahsan tidak menyebutkan secara detail sekolahnya. Namun, yang secara pasti semua dalam proses pendampingan dan menjaga psikologi anak serta pendampingan melalui tenaga psikologi dilakukan dan pemulihan kesehatan.

LPA Kota Mataram sebelumnya mengungkap adanya kelompok homoseksual atau gay di kalangan pelajar. Yang mengejutkannya, praktik ini melibatkan anak SD dan SMA di Kota Mataram. ‘’Kita mendapat laporan adanya siswa yang melakukan percobaan sodomi terhadap teman sekelasnya,’’ kata Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi.

Joko menerangkan, pihaknya tengah melakukan assesment terhadap siswa pemberi aduan. Hasil assesment mengungkap bahwa praktik sodomi ini merupakan prasyarat untuk masuk ke dalam sebuah komunitas. “Si anak itu melakukan sodomi agar bisa diterima di circle atau geng, seperti persyaratannya bisa gabung di kelompok itu, yang isinya juga anak anak SD, sampai ada SMA,’’ jelasnya.

Wakil Komisi IV DPRD Kota Mataram, Zia Urrahman mengatakan, upaya pencegahan yang dilakukan berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait belum optimal. Ia menilai strategi antisipasi, edukasi, pengawasan, serta penindakan perlu diperkuat. “Ini gejala sosial yang melemahkan generasi kita. Mari bersama-sama mengusut peristiwa ini sampai tuntas, mengevaluasi langkah yang ada, bahkan jika perlu membuat regulasi yang lebih tegas untuk menangkal berbagai modus seperti ini, harus segera dihentikan,’’ katanya.

Politisi PPP meminta agar kondisi ini segera dilokalisir, pihak-pihak yang diduga terlibat ditangani, serta dilakukan penelusuran penyebabnya demi menemukan solusi terbaik. Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak, baik di rumah maupun di luar rumah. “ Untuk pengawasan orang tua sangat penting. Peran semua pihak juga dibutuhkan, kolaborasi dengan pemerintah menjadi kunci,” singkatnya. (dir)


lpa-lacak-murid-sd-terpapar-lgbt