Dinas PUPR Kota Mataram Alokasikan Rp11,7 Miliar untuk Pembebasan Lahan Jalan di Sejumlah Titik Ini BERITA WUKONG778 MUSIC

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning. (Ali Ma’shum/Radar Lombok)

MATARAM–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram menyiapkan anggaran sebesar Rp11,7 miliar untuk pembebasan lahan di sejumlah titik strategis pada 2025.

“Ini yang kita siapkan untuk kebutuhan tahun 2025,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning, di Mataram, Rabu (13/8).

Menurutnya, anggaran tersebut akan digunakan untuk beberapa proyek prioritas, di antaranya pembebasan lahan jalan baru Nuraksa–Batu Bolong sebesar Rp5.011.583.000; pembebasan lahan pinggir Kali Unus sebesar Rp1.808.359.892; pembebasan lahan di Lingkungan Gedur sebesar Rp240.444.000; pembebasan lahan untuk jalan di Lingkungan Marong sebesar Rp801.481.000; dan pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Catur Warga sebesar Rp11.762.088.455.

“Semua ini adalah estimasi kebutuhan anggaran pembebasan lahan sesuai perencanaan teknis yang telah kita susun,” kata Lale.

Soal jumlah anggaran yang disiapkan, Lale mengatakan cukup sensitif untuk diumumkan, karena warga sering mengira tanah yang dibebaskan akan langsung dibayarkan secara keseluruhan. Padahal, pemerintah akan melakukan pembebasan lahan secara bertahap.

“Satu contoh ya pembebasan lahan Jalan Nuraksa–Batu Bolong. Itu tahap sosialisasi sampai kita maklumkan, misalnya tidak bisa terbayar tahun ini semuanya. Jangan sampai ekspektasi warga terbayar lunas. Kita belum tahu harga appraisal per meter perseginya. Seperti itu sensitifnya pembebasan lahan ini, jadi kita harus hati-hati,” ungkapnya.

Lale menyebut, anggaran Rp11,7 miliar adalah untuk pembebasan lahan tahap awal. “Karena memang belum diketahui berapa sebenarnya kebutuhan anggaran semuanya,” terangnya.

Sesuai instruksi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram, lahan yang dibebaskan harus dibuatkan penentuan lokasi (penlok).

“Penlok ini harus semua. BPN tidak mau yang spot-spot. Jadi sekarang itu kita verifikasi mana yang punya sertifikat dan mana yang belum untuk menentukan penloknya,” jelasnya.

Proses pembebasan lahan, kata Lale, cukup panjang. BPN akan menindaklanjuti setelah verifikasi tuntas. Setelah itu akan dilakukan appraisal harga tanah oleh Pemkot Mataram.

“Jadi prosesnya cukup panjang kalau pengadaan tanah ini,” ujarnya.

Pihaknya berharap proses pembebasan lahan ini berjalan lancar dengan dukungan masyarakat, sehingga pembangunan infrastruktur dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi warga Kota Mataram.

“Semoga semuanya lancar seperti rencana,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan, pembebasan lahan tahun ini pada Dinas PUPR dilakukan pada titik yang diprioritaskan.

“Karena kita keterbatasan anggaran juga, makanya yang diprioritaskan dulu dibebaskan. Misalnya seperti untuk kebutuhan jalan baru di Jalan Nuraksa–Batu Bolong itu kan untuk mengurai kemacetan di Pagesangan,” katanya. (gal)


dinas-pupr-kota-mataram-alokasikan-rp117-miliar-untuk-pembebasan-lahan-jalan-di-sejumlah-titik-ini