Festival Kenthongan Banyumas Sedot Puluhan Ribu Penonton, Ini Kata Bupati Sadewo BERITA WUKONG778 MUSIC

PURWOKERTO – Puluhan ribu masyarakat Kabupaten Banyumas dan sekitarnya tumpah ruah di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto mulai Komplek Alun-alun Purwokerto hingga Pasar Wage, pada Sabtu (23/08/2025) malam. Mereka antusias menyaksikan Festival Kenthongan yang diadakan dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 RI

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono secara langsung membuka festival kenthongan Banyumas yang diikuti 29 kontingen dari grup kenthongan terbaik di Banyumas, yang mewakili OPD di Kabupaten Banyumas.

Sebanyak 29 grup kentongan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) hingga kelompok masyarakat ikut ambil bagian. Mereka menampilkan kreativitas tabuhan kentongan dengan kostum, yel-yel, hingga atraksi yang memukau.

Beberapa grup yang tampil di antaranya:

Laras Bhiraawa (Dindukcapil)

Garuda Mas (Dindrabudpar)

Asoka Maheswara (Dinas Lingkungan Hidup)

Nawasena Percussion (RSUD Banyumas)

Laskar Kencana (RSUD Ajibarang)

Rampak Bambu (Inspektorat Daerah)

Putra Kenarok (Satpol PP)

Satria Wadas Kejlr (Dinas Kesehatan)

Putra Pasopati (Dinas Pekerjaan Umum)

Gunung Barat (Dinperta KP)

Krida Bahana Swara (Dinas Perhubungan)

Tidak hanya menampilkan kekompakan, tiap grup juga menyisipkan pesan kebangsaan dan ajakan menjaga persatuan.

Harapan Bupati Sadewo

Pada kesempatan tersebut, Sadewo mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat dan tamu undangan yang telah hadir memeriahkan festival kenthongan sebagai wujud nyata kecintaan terhadap budaya Banyumas

‘’Terima kasih atas antusias yang luar biasa. Hal ini merupakan bentuk dukungan agar festival ini bisa terus hidup dan berkembang meski di tengah maraknya hiburan modern,’’ ujarnya

Menurutnya, kentongan adalah salah satu warisan budaya yang masih mengakar kuat di tengah masyarakat Banyumas yang harus terus dilestarikan eksistensinya

‘’Ini bukan sekadar alat musik, tetapi juga simbol keguyuban dan semangat gotong royong. Dan event ini telah menjadi bukti bahwa alat musik kenthongan yang sudah ada sejak tahun 1970-an, masih tetap lestari dan hidup hingga detik ini,’’ ucapnya

Diikuti OPD

Sementara itu, berbicara mengenai peserta kenthongan, terdapat perbedaan dari tahun sebelumnya, Dimana tahun ini tidak melibatkan grup kenthongan dari kecamatan, melainkan dilibatkan dan menjadi bapak asuh untuk acara tersebut adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Banyumas

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Fendy Rudianto menjelaskan tahun ini kebijakan dari pimpinan untuk dipindahkan ke OPD, dengan tujuan agar OPD turut serta dalam melestarikan budaya Banyumas

‘’Walaupun demikian, animo masyarakat masih sama. Selalu baik dan acara selalu meriah. Tidak ada perbedaan,’’ucapnya

Salah satu penonton asal Purwokerto Selatan yang ditemui saat acara berlangsung, Yayu juga menuturkan festival kenthongan menjadi salah satu agenda yang ditunggu setiap tahunnya, pasalnya ia dan keluarga senang untuk melihat setiap penampilan dari para peserta yang memukau dengan beragam variasi

‘’Sangan dinanti-nanti, bahkan sudah ke sini (Alun-alun) dari sore agar mendapat tempat nonton yang enak dan pas,’’ ucapnya

Ia mengaku senang dengan perhelatan kali ini, pasalnya lagu yang dibawakan peserta lebih bervariasi daripada tahun sebelumnya

‘’Kalau tahun lalu kan sama, ini beda-beda, jadi lebih menarik. Menanti-nanti apa lagi yang akan ditampilkan,’’ pungkasnya. (trs/NP)

 

festival-kenthongan-banyumas-sedot-puluhan-ribu-penonton-ini-kata-bupati-sadewo