Khofifah Tawarkan Solusi Permodalan untuk 8.420 Koperasi Merah Putih di Jatim BERITA WUKONG778 MUSIC

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyebut kendala modal awal jadi masalah utama pelaksanaan program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.

Modal jadi kendala utama karena 99 persen atau 8.420 Koperasi Merah Putih yang sudah berdiri di Jatim merupakan koperasi baru yang membutuhkan modal awal sekitar Rp2 juta per koperasi.

“99 persen KDKMP di Jawa Timur merupakan koperasi baru, rata-rata permodalannya di bawah Rp2 juta, sehingga diperlukan penguatan modal,” ujar Khofifah di Surabaya, Jumat (22/8/2025).

Untuk diketahui saat ini Jatim memiliki total 8.494 Koperasi Merah Putih yang berbadan hukum. Sebanyak 74 unit merupakan koperasi pengembangan, sedangkan sisanya baru dibentuk tahun ini.

Melihat kondisi tersebut Khofifah menawarkan sejumlah solusi agar program Prabowo Subianto Presiden RI itu bisa berjalan di Jatim.

Solusi pertama, Khofifah menawarkan berbagi proses pinjaman dengan sejumlah lembaga keuangan baik Himpunan Bank Negara (Himbara), Danantara, maupun Bank Pembangunan Daerah.

“Berbagi proses ini tentu nanti akan sangat terkait. (Misalkan) Bulog ini apakah akan konsinyasi, dan seterusnya,” katanya.

Khofifah juga menyinggung soal skema pembayaran pasokan barang. Seperti diketahui, sejumlah komoditas yang akan diperjualbelikan melalui Koperasi Merah Putih dipasok dari sejumlah BUMN, seperti beras SPHP dari Bulog, gas Elpiji dari Pertamina Patra Niaga, pupuk dari Pupuk Indonesia.

“Jikalau skema pembayarannya adalah cash on delivery, maka memang butuh modal yang besar,” kata dia.

Untuk hal tersebut, Khofifah menawarkan skema pembayaran konsinyasi. Yang mana BUMN memasok komoditasnya, sementara Koperasi Merah Putih menyediakan lapaknya.

Dalam sistem konsinyasi, Koperasi Merah Putih selaku pihak penjual tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk berjualan. Nantinya pendapatan Koperasi Merah Putih berasal dari bagi hasil atas penjualan komoditas yang sudah dipasok BUMN sesuai angka yang disepakati.

“Kalau misalkan gula dari Bulog dan dana dari ID Food ini sebagai solusi permasalahan modal sehingga KMP hanya sediakan gerai dan rak untuk display,” tuturnya.

Solusi lainnya, Khofifah mendorong adanya pemanfaatan dana CSR dari perbankan untuk penguatan modal koperasi. Cara tersebut bisa diberikan legitimasi berdasarkan instruksi Presiden RI.

“Dana CSR untuk pendampingan bisnis, tata kelola, dan dana promosi untuk makeup gerai dan mencantumkan logo bank pada gerai tersebut,” terang Khofifah.

Cara tersebut, kata Khofifah, sudah diterapkan koperasi di Jabon, Sidoarjo. Koperasi tersebut memasang salah satu logo bank pelat merah di gerainya.

“Kalau itu bisa diikuti dengan yang lain, tentu akan bagus,” kata dia.

Di sisi lain Zulkifli Hasan Menteri Koordinator bidang Pangan mengapreasi capaian program Koperasi Merah Putih yang dipaparkan Khofifah. Dia berharap capaian ini bisa pula diterapkan oleh provinsi lain.

Zulhas sapaan akrab Menko Pangan mengakui masih banyak hambatan dalam pelaksanaan program di lapangan. Karena itu, dia menilai peran satgas sangat penting.

“Perlunya satgas itu untuk membina. Jika bisa, saya minta tiga tahun dibina,” ucapnya.(wld/iss)


khofifah-tawarkan-solusi-permodalan-untuk-8-420-koperasi-merah-putih-di-jatim