
MATARAM – Suasana Kota Mataram yang belakangan ikut terdampak gelombang demonstrasi nasional, membuat Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bergerak cepat. Sebanyak 325 Kepala Lingkungan (Kaling) se-Kota Mataram dikumpulkan di Aula Pendopo Wali Kota, Selasa (1/9). Turut hadir di kegiatan ini Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal.
Pertemuan ini menjadi forum penting untuk menyatukan langkah dalam menjaga kondusivitas di tengah gejolak aksi massa. Wali Kota menegaskan, Kaling, lurah, dan camat memiliki peran strategis sebagai garda terdepan menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat. “Kaling kami kumpulkan untuk menyampaikan pesan sekaligus perkembangan situasi. Kami ingin warga tetap tenang, tidak ikut terlibat dalam kondisi yang bisa memicu kericuhan,” ujar Mohan Roliskana.
Menurutnya, masyarakat Mataram merindukan suasana damai dan tenteram. Karena itu, keterlibatan Kaling dinilai penting agar setiap lingkungan tetap terkendali. “Kondusivitas bukan hanya dijaga di sekitar titik demonstrasi, tapi di seluruh wilayah kota. Makanya semua Kaling harus bergerak,” katanya.
Mohan juga menyoroti ricuhnya aksi unjuk rasa Sabtu (30/8) di Mapolda NTB dan Gedung DPRD NTB. Ia menyebut peristiwa itu harus menjadi pelajaran berharga. “Yang terpenting sekarang bagaimana ketenangan bisa kembali dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal pada kesempatan itu menegaskan, Pemprov NTB akan mendampingi penuh langkah Pemkot Mataram. “Wali Kota tidak akan pernah sendiri menjaga kota ini. Kalau kondisinya aman, ekonomi bisa tetap hidup, kegiatan masyarakat juga bisa berjalan,” katanya.
Iqbal mengingatkan, potensi provokasi justru paling rentan muncul di level terbawah. Karena itu, peran Kaling dinilainya sangat vital. “Kaling harus jadi komandan keliling. Ajak tokoh-tokoh masyarakat, pasang mata dan telinga agar lingkungan masing-masing terkunci aman,” ujarnya.
Ia menyebut, langkah Wali Kota mengumpulkan seluruh Kaling adalah tindakan tepat di tengah situasi yang sedang memanas. “Saya titipkan ke Kaling, jaga lingkungan masing-masing. Setiap hari turun langsung, ajak tokoh masyarakat. Dengan begitu, pemimpin bisa tetap fokus membangun,” tegasnya.
Kepada masyarakat, Iqbal berpesan untuk tidak khawatir berlebihan. Ia meyakini para demonstran adalah anak-anak NTB yang tetap mencintai daerahnya. “Kita jaga agar mereka tidak disusupi. Kalau NTB bisa menjaga suasana damai, kita bisa jadi contoh nasional. NTB tentu akan semakin banyak dikunjungi,” harapnya. (gal)
325-kaling-turun-tangan-mataram-siaga-aman