PROBOLINGGO – Menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Kraksaan pada 14 September 2025 di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan pentingnya menjaga akar sejarah dalam estafet kepemimpinan baru.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hasan Seboro, Kiai Mahmudi, mengingatkan bahwa perjalanan panjang PCNU Kota Kraksaan tidak boleh terlepas dari cikal bakal pendirinya.
“Sejarah berdirinya PCNU harus dikembalikan pada awal mula. Apalagi anak turun dari para muassis (pendiri) adalah sosok kompeten yang layak diusung,” tegas Kiai Mahmudi, Jumat (29/8/2025).
Dalam catatan sejarah, KH. Moh. Hasan, pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, adalah Rais Syuriyah pertama PCNU Kraksaan (1930–1955). Kemudian dilanjutkan oleh KH. Zaini Mun’im, pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, yang menjabat Rais Syuriyah kedua (1956–1975).
“Istilahnya, PCNU Kota Kraksaan ini tidak bisa dipisahkan dari Genggong dan Nurul Jadid,” imbuh Kiai Mahmudi.
Senada, aktivis NU lulusan Universitas Al Azhar Kairo, Gus H. Adib Ali Rahbini dari Ponpes Sirojul Ummah Desa Kertosono, menilai bahwa selama 20 tahun terakhir PCNU Kota Kraksaan lebih terlihat dimiliki kelompok tertentu, bukan rumah besar warga NU.
“Kami memang bukan pemilik suara, tapi punya nurani. Peserta Konfercab jangan melupakan sejarah panjang PCNU. Muassis Genggong pernah berpesan, barang siapa ikhlas berjuang untuk NU, maka ia akan beruntung dunia akhirat,” ujarnya.
Karena itu, Gus Adib berharap kepengurusan baru mampu melakukan perubahan fundamental agar PCNU benar-benar menjadi wadah semua lapisan warga Nahdliyyin.
“PCNU harus berubah total. Tidak boleh lagi dikuasai kelompok tertentu. Sudah sepatutnya PCNU kembali pada marwahnya sebagai organisasi perjuangan umat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Konfercab akan digelar sesuai jadwal.
“Kepanitiaan sudah terbentuk. Tinggal menunggu pelaksanaan pada 14 September 2025 di Ponpes Miftahul Ulum Jatiurip,” pungkasnya.
Dengan semakin dekatnya momentum Konfercab, warga Nahdliyyin berharap estafet kepemimpinan baru mampu membawa PCNU Kota Kraksaan kembali pada khittah perjuangan para muassis, sekaligus menjadi rumah besar yang inklusif bagi seluruh warga NU.
20-tahun-dikuasai-kelompok-tertentu-pcnu-kraksaan-harus-berubah