Sebanyak 130 sekolah di Kota Surabaya masih menggunakan Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) era Nadiem Makarim mantan Mendikbudristek, tersangka korupsi pengadaan Chromebook pada 2019-2022.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya membenarkan mendapat bantuan laptop Chromebook hanya tahun 2020. Sementara tahun 2022 pemkot menolak.
“Yang tahun 2020 ada, tapi yang 2022 enggak ada, kita tolak pada waktu itu, karena ada yang tidak sesuai maka tidak kita tentukan. Tahun 2020 ada dan sudah diterima oleh teman-teman,” kata Eri, Rabu (17/9/2025).
Penyaluran itu katanya, langsung dilakukan dari kementerian ke sejumlah sekolah negeri dan swasta.
Sejak kasus korupsi pengadaan Chromebook bergulir, lanjutnya, Dinas Pendidikan (Dispendik) sudah menyampaikan ke kejaksaan.
“Kemarin teman-teman pendidikan juga sudah diminta data oleh kejaksaan sehingga data datanya sudah disampaikan ke kejaksaan terkait dengan Chromebook yang tahun 2020,” ujarnya.
Sementara Yusuf Masruh Kepala Dispendik Surabaya mengatakan, Chromebook yang telah diberikan ke sekolah tetap dipakai, tidak dikembalikan. Tapi dibawa ke kejaksaan saat pemeriksaan berlangsung.
“130-an sekolah (yang mendapat Chromebook tahun 2020). Kemarin sudah koordinasi dengan Kejaksaan. (Laptop) masih di sekolah, difungsikan tetap. Waktu pemeriksaan dibawa ambil sampling,” kata Yusuf.
Sekolah yang mendapatkan bantuan Chromebook dari Kemendikbudristek mulai jenjang Paud, SD, SMP negeri dan swasta. Jumlahnya bervariasi, Paud lebih sedikit dan SMP lebih banyak.
“Jumlahnya (laptop) variasi. Tergantung jumlah siswa dan model proses belajar. Kalau SMP lebih banyak. Macam-macam jumlahnya, kalau Paud 1, ada yang 10. Menyesuaikan. Kalau SMP sudah lab media, sekolah besar, paling nggak ya 20,” jelasnya.
Ia menyebut sejumlah Chromebook bantuan Kemendikbudristek tahun 2020 lalu itu kini rusak.
“Ada (rusak) tapi nggak banyak, satu dua karena usia,” tandasnya. (lta/saf/ipg)
130-sekolah-di-surabaya-masih-gunakan-chromebook-bantuan-kemendikbudristek-era-nadiem-makarim